Awas! Bahaya Minum dari Botol Plastik Bagi Ibu Hamil

Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Occupational and Environmental Medicine mengungkapkan wanita yang terlalu aktif bekerja dan kerap lembur lebih berisiko sulit hamil.

“Penelitian kami menemukan bahwa wanita yang bekerja terlalu keras sampai rela lembur kemampuan reproduksinya kurang baik,” kata peneliti di Departemen Kesehatan Lingkungan di TH Chan School of Public Health di Boston Lidia Minguez-Alarcon seperti dilansir dari Medical News Today.

Bekerja keras yang dimaksud tidak hanya menguras pikiran, juga fisik. Seperti halnya mengangkat beban berat. Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengurangan drastis cadangan sel telur dalam ovarium wanita yang kerap lembur dan mengangkat beban berat.

Menurut para peneliti, bekerja sampai larut malam akan mempengaruhi jumlah sel telur yang mature. Hal ini disebabkan oleh gangguan jam internal tubuh dan kurangnya waktu istirahat. Akibatnya, wanita lebih berisiko mengalami masalah fertilisasi atau kesuburan.

Fakta lain, wanita yang aktif bekerja sampai larut malam dan kerap mengangkat beban hanya memilki cadangan sel telur sebesar 8,8%. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan wanita yang bekerja dengan jam normal.

Sementara untuk sel telur mature hanya 14,1% le Menjaga kesehatan janin bayi saat hamil sangatlah penting. Pasalnya, ibu hamil harus lebih teliti dalam segala hal untuk menjaga kesehatan calon bayi dalam kandungan.

Diantaranya adalah untuk tidak minum dengan botol plastik. Pasalnya minum dengan air botol plastik bisa berbahaya bagi calon bayi pada ibu hamil.

Mengutip Zeenews, sebuah studi baru menemukan bahwa botol plastik meningkatkan risiko bayi mengalami obesitas. Lantaran terdapat bahan kimia yang terkandung dalam botol plastik.

style="text-align: justify;">
Bahan kimia itu berjenis bisphenol A (BPA). Dimana bahan kimia ini dapat menggangu sebuah hormon yang terkait untuk anak. BPA adalah bahan kimia yang ditemukan dalam berbagai wadah makanan, termasuk botol air plastik polikarbonat dan bisa lapisan.

Bahan kimia ini dapat mengganggu sistem endokrin (kumpulan kelenjar yang memproduksi beberapa hormon). Hal ini dapat memengaruhi hormon estrogen yang dimiliki oleh wanita.

Hal ini ditemukan berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti Endocrine Society yang berbasis di Washington DC. Penelitian ini meningkatkan pemahaman seseorang tentang bagaimana BPA dapat mengganggu sistem endokrin dengan cara yang meningkatkan risiko obesitas. bih rendah dibandingkan wanita yang jarang mengangkat beban berat.